Karena ingin tampil sempurna, orang tak segan menggunakan produk kimia
bagi rambut. Padahal, beberapa perawatan dan cara penataan rambut yang
salah lambat-laun justru akan memberi hasil yang buruk.
1. Terlalu sering mengikat rambut Menguncir
rambut memang cara praktis membuat rambut rapi. Tapi sadarkah Anda,
kegiatan itu bisa membuat rambut serta kulit kepala tegang dan stres?
Jika demikian, salah satu masalah yang sering muncul adalah sakit kepala
dan rambut rontok.
Sebaiknya jangan terlalu ketat mengikat
rambut agar rambut bisa tetap bernapas. Selain itu usahakan untuk selalu
mengganti titik ikatan rambut agar tidak terjadi tekanan terus menerus
pada titik yang sama.
Jangan menguncir rambut seharian agar
rambut bisa beristirahat dan kulit kepala tidak terlalu tegang. Jika
memungkinkan, variasikan penataan rambut Anda agar tidak membuat rambut
rapuh karena terus diikat. Sesekali biarkan rambut tergerai dan gunakan
penjepit rambut untuk membantu merapikan.
2. Menyiksa rambut dengan hair dryer Mengeringkan
rambut pun ada aturannya. Jangan mengeringkan rambut dengan hair dryer
dalam keadaan sangat basah ketika baru selesai keramas. Ini akan membuat
rambut semakin rapuh dan mudah patah. Sebaiknya, keringkan dulu rambut
dengan handuk hingga lembap dan tidak basah menetes. Gunakan hair dryer
pada suhu sedang dan jangan terlalu panas.
Demi rambut yang
sehat tak ada salahnya berinvestasi membeli alat pengering rambut
berkualitas baik yang suhunya bisa disesuaikan. Beberapa pengering
rambut juga menyediakan fitur angin dingin untuk mengeringkan rambut.
Pilihan ini bisa menjadi alternatif variasi saat mengeringkan rambut
agar rambut tetap sehat. Sebaiknya maksimal waktu mengeringkan rambut
dengan panas hairdryer tidak lebih dari 20 menit.
3. Mengubah tekstur rambut Rambut
keriting atau lurus bisa sama bagusnya sepanjang ditata dengan tepat.
Tak perlu memaksakan diri mengubah tekstur rambut dengan berbagai
perawatan yang bisa merusak. Kenali jenis dan tekstur rambut Anda dengan
baik. Rambut yang tipis dan mudah patah sebaiknya tidak banyak dibebani
dengan perawatan bahan kimia yang bisa membuatnya semakin rusak.
Menggunakan
alat pencatok setiap hari juga berpotensi membuat rambut rapuh dan
rontok. Pada rambut yang rapuh dan sensitif, proses pengembalian kondisi
rambut yang rusak bisa memakan waktu yang lama. Jika Anda tetap
memutuskan untuk mengubah tekstur rambut, pastikan Anda selalu
menggunakan perawatan rambut secara berkala.
Sebaiknya istirahatkan rambut beberapa saat sebelum mulai meluruskan atau mengeriting rambut lagi.
4. Terlalu sering mencuci rambut Karena
terasa berminyak, banyak orang memiliki kebiasaan mencuci rambut setiap
hati. Mencuci rambut dengan shampo setiap hari bisa menghilangkan
minyak alami yang justru dibutuhkan. Mencuci rambut terlalu sering
justru memicu kulit kepala untuk terus memproduksi minyak untuk
mengganti minyak yang hilang karena shampo.
Minyak alami yang
diproduksi dari kulit kepala tersebut seharusnya mencapai ujung rambut
untuk membuat rambut terlihat sehat. Jika memungkinkan, keramas cukup
2-3 hari sekali untuk membiarkan minyak alami menjalankan fungsinya pada
rambut. Basuh dengan air bersih tanpa shampo jika memerlukan kesegaran
pada kulit kepala setiap hari.
5. Menggunakan sisir yang salah Menggunakan
sisir yang salah juga bisa merusak rambut. Sisir yang tidak tepat bisa
membuat rambut sulit saat disisir dan menyebabkan rambut patah. Semakin
panjang rambut, pilih sisir yang semakin besar agar mudah saat
merapihkan rambut.
6. Melupakan perawatan rambut
Selain
itu, jika rambut Anda diwarnai, berketombe, atau rontok, sebaiknya
segera cari perawatan yang tepat. Membiarkan rambut dengan kondisi
tersebut semakin lama akan membuat masalah rambut semakin sulit diobati.
Gunakan shampo atau produk perawatan rambut yang sesuai dengan masalah
Anda. Jika masalah tersebut tetap terjadi, konsultasikan dengan penata
rambut atau dokter kulit untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
7. Banyak bahan kimiaUntuk
menjaga kesehatan rambut, usahakan sering biarkan rambut dalam keadaan
alami. Jangan terlalu sering membebani rambut dengan berbagai produk
penataan seperti gel, wax, atau hairspray. Sering menggunakan produk
tersebut akan membuat rambut lengket dan mudah berketombe jika tidak
dibersihkan dengan baik.
Rabu, 12 September 2012
Menghilangkan Bekas Jerawat Dengan Cara Alami
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki bekas jerawat:
tekstur kulit yang rusak akibat timbulnya jerawat, dan warna kulit yang
berbeda.
Untuk memperbaiki sel kulit yang luka akibat timbulnya jerawat, perlu dilakukan eksfoliasi rutin untuk mengangkat sel kulit mati. Tapi, bukan berarti hal tersebut dilakukan dengan menggunakan scrub secara ekstrem.
Baking soda
Baking soda merupakan salah satu bahan yang mudah didapat, walaupun bukan bahan alami, yang dapat digunakan sebagai exfoliant yang cukup lembut. Baking soda terbuat dari butiran halus yang bentuknya bulat sempurna dan tidak ada sudut yang kasar, sehingga bahan tersebut cocok digunakan untuk mengangkat sel kulit mati dan sel kulit yang berubah warna tanpa melukai kulit dan menyebabkan iritasi.
Cara penggunaannya cukup ambil 1 sendok makan baking soda dan cambur dengan sedikit air, kemudian aplikasikan ke muka dan pijat-pijat dengan gerakan memutar. Jangan lupa membilasnya sesudahnya. Cukup digunakan 2 kali seminggu dan tidak lebih.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan baking soda, bisa dibaca di artikel berikut ini: http://fashionesedaily.com/blog/2008/03/18/the-magic-of-baking-soda/
Untuk membantu menyamarkan warna kulit yang menghitam, bisa menggunakan jus lemon. Peras sekitar 1 sendok jeruk lemon dan gunakan air tersebut sebagai toner tiga kali seminggu. Bisa diaplikasikan dengan menyemprotkannya ke muka atau menggunakan kapas. Atau, bisa juga diaplikasikan langsung ke daerah bekas jerawat dengan menggunakan cotton bud.
Tapi ingat, hindari area mata pada saat mengaplikasikan jus lemon, karena dapat menyebabkan iritasi.
Vitamin C yang terkandung dalam jus lemon memicu proses kimia yang membantu peluruhan kulit dan sel kulit mati. Penggunaan jus lemon pada kulit juga membantu meratakan warna kulit lebih cepat dan menyamarkan warna hitam pada bekas jerawat.
Untuk memperbaiki sel kulit yang luka akibat timbulnya jerawat, perlu dilakukan eksfoliasi rutin untuk mengangkat sel kulit mati. Tapi, bukan berarti hal tersebut dilakukan dengan menggunakan scrub secara ekstrem.
Baking soda merupakan salah satu bahan yang mudah didapat, walaupun bukan bahan alami, yang dapat digunakan sebagai exfoliant yang cukup lembut. Baking soda terbuat dari butiran halus yang bentuknya bulat sempurna dan tidak ada sudut yang kasar, sehingga bahan tersebut cocok digunakan untuk mengangkat sel kulit mati dan sel kulit yang berubah warna tanpa melukai kulit dan menyebabkan iritasi.
Cara penggunaannya cukup ambil 1 sendok makan baking soda dan cambur dengan sedikit air, kemudian aplikasikan ke muka dan pijat-pijat dengan gerakan memutar. Jangan lupa membilasnya sesudahnya. Cukup digunakan 2 kali seminggu dan tidak lebih.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan baking soda, bisa dibaca di artikel berikut ini: http://fashionesedaily.com/blog/2008/03/18/the-magic-of-baking-soda/
Untuk membantu menyamarkan warna kulit yang menghitam, bisa menggunakan jus lemon. Peras sekitar 1 sendok jeruk lemon dan gunakan air tersebut sebagai toner tiga kali seminggu. Bisa diaplikasikan dengan menyemprotkannya ke muka atau menggunakan kapas. Atau, bisa juga diaplikasikan langsung ke daerah bekas jerawat dengan menggunakan cotton bud.
Tapi ingat, hindari area mata pada saat mengaplikasikan jus lemon, karena dapat menyebabkan iritasi.
Vitamin C yang terkandung dalam jus lemon memicu proses kimia yang membantu peluruhan kulit dan sel kulit mati. Penggunaan jus lemon pada kulit juga membantu meratakan warna kulit lebih cepat dan menyamarkan warna hitam pada bekas jerawat.
10 Kebiasaan Perawatan Kecantikan yang Merusak Kesehatan
kebiasaan seputar kecantikan yang berisiko kepada kesehatan:
1. Tidak pernah mencuci kuas make-up
Kuas kosmetik yang Anda masukkan di tas make-up adalah sarang penyakit dan kuman. Jika Anda tidak pernah membersihkan alat kosmetik Anda - paling tidak sekali sepekan - mereka akan terkontaminasi oleh sel kulit mati, minyak, bahkan bakteri.
Hasilnya? Penyakit seperti reaksi alergi dan infeksi pada kulit. Jadi, jadikan membersihkan alat kosmetik sama pentingnya dengan membersihkan muka Anda. Sedikit shampoo bayi, air hangat, dan sedikit sabun cukup membantu.
2. Meminjam lipstik dan make-up mata
Anda meninggalkan make-up mata Anda di rumah, tetapi pulang kantor nanti ternyata ada acara. Ah, pinjam make-up saja dari teman kantor. Itu mungkin terdengar praktis, tetapi memakai lipstik dan make-up mata milik orang lain bukanlah ide yang bagus.
Bibir, mulut, dan tenggorokan adalah rumah bagi segala macam kuman dan Anda tidak bisa menebak apakah teman Anda itu bebas kuman hanya dari melihatnya saja. Selain virus flu dan demam yang berpotensial menjangkiti Anda, bibir bisa pecah dan berdarah, dan akhirnya mentransfer penyakit yang mengeram di darah.
Selain itu, bakteria seperti Staphylococcus aureus, yang bisa menyebabkan infeksi kulit parah, sering ditemukan di make-up mata. Konjungtivitis (radang mata) dapat dengan mudah ditularkan juga.
3. Meminjam gunting kuku dan pengikir kuku
Bahkan berbagi gunting dan pengikir kuku dapat mengancam kesehatan Anda. Setitik darah yang menempel dari kulit sekitar kuku dapat menularkan kuman tak terlihat kepada pengguna selanjutnya melalui celah kulit.
Tentu saja, teman Anda tidak terlihat dikerubungi lalat - tetapi mungkin saja mereka mengidap Hepatitis B, penyakit yang merusak hati, tanpa Anda sadari.
4. Menggunakan kosmetik kedaluwarsa
Lipstik favorit Anda sudah tidak diproduksi lagi. Jadi tak salah dong, jika Anda masih menyimpan lipstik buatan tahun 2002 tersebut? Seperti makanan, kosmetik juga memiliki tanggal kedaluwarsanya - dan tetap menggunakannya setelah kedaluwarsa akan menyebabkan infeksi.
Selalu cek tanggal kedaluwarsa yang tercetak di kotak kemasan lipstik. Selain itu, ingatlah: Kebanyakan bedak, concealer, dan lipbalm hanya tahan beberapa tahun. Pelembap tidak bisa tahan lewat dari enam bulan karena mereka mengandung asam lemak, yang tidak bisa bertahan lama.
Pensil alis dapat bertahan beberapa tahun, kecuali Anda membasahkan ujungnya dengan ludah atau air. Tetapi maskara dan make-up mata secara umum harus diganti paling lama setelah tiga bulan pemakaian. Alas bedak dapat bertahan setahun jika Anda tidak langsung menyentuhnya dengan tangan Anda. Simpan kosmetik di tempat yang dingin dan kering di luar kamar mandi untuk menjaga keawetannya.
5. Menggunakan eyeliner di dalam garis bulu mata
Tidak peduli seberapa banyak selebriti yang menggunakan eyeliner di dalam garis bulu matanya, hindari! Para dokter memperingatkan bahwa hal ini dapat menyumbat pori-pori minyak, yang membantu produksi air mata, di pinggiran kelopak mata Anda. Jika lubang pori itu tersumbat, Anda akan menderita sindrom mata kering, yang dapat menyebabkan radang. Jika tidak dirawat, itu bisa merusak mata dan menyebabkan kebutaan.
6. Tidak berhati-hati di salon kuku
Pengalaman dimanjakan yang sempurna -- spa kaki yang diikuti pedicure mewah. Tapi hati-hatilah dengan tempat Anda melakukan perawatan, dan perhatikan baik-baik kebiasaan dari terapisnya. Jika sebuah spa tidak melakukan pembersihan secara berkala ke bak kaki dengan pembersih anti-jamur maka tempat itu bisa menjadi lahan subur infeksi untuk kaki.
Menggunakan alat yang sama untuk setiap klien juga bisa menularkan kutil, yang disebabkann oleh virus papiloma manusia (HPV), juga bakteri dan infeksi jamur. Semua alat harus melalui cairan pembasmi kuman sebelum berganti klien.
7. Melakukan 'spa ikan'
Ikan-ikan kecil menggigit kaki Anda adalah perawatan yang paling terkenal saat ini -- tapi pastikan spa anda melakukan pemeriksaan sebelumnya. Meski risiko kontaminasi kecil, kemungkinan itu akan bertambah jika klien memiliki luka di kaki atau baru saja mencukur dan waxing.
Jadi pastikan terapis anda memeriksa kondisi kesehatan dan melakukan pemeriksaan di bagian kaki dulu, dan memastikan bak kaki sangat bersih. Orang yang memiliki luka harus dirawat dulu dan orang yang memiliki psoriasis atau diabetes harus menghindari spa ikan ini.
8. Mengabaikan ketidaknyamanan di salon rambut.
Hati-hati dengan pegal menyakitkan di daerah leher saat rambut anda dicuci di salon. Penelitian menyebutkan bahwa posisi tidak nyaman saat Anda sedang dikeramasi di salon, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan stroke. Ini terjadi karena arteri di leher tertahan, memotong aliran darah ke otak.
Hal ini bisa menyebabkan pusing, wajah mati rasa, bahkan penggumpalan darah. Hindari hal itu dengan menggunakan handuk sebagai alas, atau meminta rambut Anda dicuci agak maju.
9. Terlalu sopan di meja pijat
Hati-hati dengan tukang pijat yang memiliki pijatan yang menyakitkan. Pijitan terlalu kencang bisa menyebabkan cedera, seperti tendon putus dan ketegangan otot yang parah.
Selalu bilang kalau merasa tidak nyaman dan berikan umpan balik tentang jumlah tekanan yang baik. "Nyeri selalu merupakan tanda peringatan," ujar seorang dokter. Berhati-hati jika Anda sering mengalami masalah punggung, sedang hamil, atau menderita osteoporosis -- dan pastikan tukang pijat anda memiliki reputasi aman.
10. Tidak melakukan tes rambut anda sebelum mencat rambut anda
Anda sudah mengecat rambut sebelumnya dan ingin mengadakan perubahan penampilan -- jadi mengapa harus melakukan tes seperti yang disarankan label? Karena reaksi akibat alergi bisa muncul dan hasilnya bisa sangat serius.
Senyawa organik yang dikenal sebagai PPD di banyak terdapat di pewarna rambut bisa berujung kepada reaksi anafilaktik dalam beberapa kasus parah -- yang bisa berakibat fatal. Baru-baru ini, seorang remaja dari Inggris bernama Tabatha McCourt pingsan dan meninggal dunia setelah mengalami reaksi ekstrem karena pewarna rambut.
Pewarna rambut yang memiliki label 'alami,' organik' atau 'eco' tidak menjamin kalau tidak ada kandungan PPD di dalamnya. Ada kampanye yang dilakukan untuk melarang PPD, tapi sementara itu lebih baik menggunakan pewarna yang luntur setelah enam pekan atau melakukan tes alergi 48 jam sebelum melakukan pengecatan rambut.
Iain Salin, seorang trichologist, menuturkan: "Bahkan jika Anda sudah mengecat rambut 100 kali sebelumnya, Anda masih bisa menderita alergi kapan saja."
1. Tidak pernah mencuci kuas make-up
Kuas kosmetik yang Anda masukkan di tas make-up adalah sarang penyakit dan kuman. Jika Anda tidak pernah membersihkan alat kosmetik Anda - paling tidak sekali sepekan - mereka akan terkontaminasi oleh sel kulit mati, minyak, bahkan bakteri.
Hasilnya? Penyakit seperti reaksi alergi dan infeksi pada kulit. Jadi, jadikan membersihkan alat kosmetik sama pentingnya dengan membersihkan muka Anda. Sedikit shampoo bayi, air hangat, dan sedikit sabun cukup membantu.
2. Meminjam lipstik dan make-up mata
Anda meninggalkan make-up mata Anda di rumah, tetapi pulang kantor nanti ternyata ada acara. Ah, pinjam make-up saja dari teman kantor. Itu mungkin terdengar praktis, tetapi memakai lipstik dan make-up mata milik orang lain bukanlah ide yang bagus.
Bibir, mulut, dan tenggorokan adalah rumah bagi segala macam kuman dan Anda tidak bisa menebak apakah teman Anda itu bebas kuman hanya dari melihatnya saja. Selain virus flu dan demam yang berpotensial menjangkiti Anda, bibir bisa pecah dan berdarah, dan akhirnya mentransfer penyakit yang mengeram di darah.
Selain itu, bakteria seperti Staphylococcus aureus, yang bisa menyebabkan infeksi kulit parah, sering ditemukan di make-up mata. Konjungtivitis (radang mata) dapat dengan mudah ditularkan juga.
3. Meminjam gunting kuku dan pengikir kuku
Bahkan berbagi gunting dan pengikir kuku dapat mengancam kesehatan Anda. Setitik darah yang menempel dari kulit sekitar kuku dapat menularkan kuman tak terlihat kepada pengguna selanjutnya melalui celah kulit.
Tentu saja, teman Anda tidak terlihat dikerubungi lalat - tetapi mungkin saja mereka mengidap Hepatitis B, penyakit yang merusak hati, tanpa Anda sadari.
4. Menggunakan kosmetik kedaluwarsa
Lipstik favorit Anda sudah tidak diproduksi lagi. Jadi tak salah dong, jika Anda masih menyimpan lipstik buatan tahun 2002 tersebut? Seperti makanan, kosmetik juga memiliki tanggal kedaluwarsanya - dan tetap menggunakannya setelah kedaluwarsa akan menyebabkan infeksi.
Selalu cek tanggal kedaluwarsa yang tercetak di kotak kemasan lipstik. Selain itu, ingatlah: Kebanyakan bedak, concealer, dan lipbalm hanya tahan beberapa tahun. Pelembap tidak bisa tahan lewat dari enam bulan karena mereka mengandung asam lemak, yang tidak bisa bertahan lama.
Pensil alis dapat bertahan beberapa tahun, kecuali Anda membasahkan ujungnya dengan ludah atau air. Tetapi maskara dan make-up mata secara umum harus diganti paling lama setelah tiga bulan pemakaian. Alas bedak dapat bertahan setahun jika Anda tidak langsung menyentuhnya dengan tangan Anda. Simpan kosmetik di tempat yang dingin dan kering di luar kamar mandi untuk menjaga keawetannya.
5. Menggunakan eyeliner di dalam garis bulu mata
Tidak peduli seberapa banyak selebriti yang menggunakan eyeliner di dalam garis bulu matanya, hindari! Para dokter memperingatkan bahwa hal ini dapat menyumbat pori-pori minyak, yang membantu produksi air mata, di pinggiran kelopak mata Anda. Jika lubang pori itu tersumbat, Anda akan menderita sindrom mata kering, yang dapat menyebabkan radang. Jika tidak dirawat, itu bisa merusak mata dan menyebabkan kebutaan.
6. Tidak berhati-hati di salon kuku
Pengalaman dimanjakan yang sempurna -- spa kaki yang diikuti pedicure mewah. Tapi hati-hatilah dengan tempat Anda melakukan perawatan, dan perhatikan baik-baik kebiasaan dari terapisnya. Jika sebuah spa tidak melakukan pembersihan secara berkala ke bak kaki dengan pembersih anti-jamur maka tempat itu bisa menjadi lahan subur infeksi untuk kaki.
Menggunakan alat yang sama untuk setiap klien juga bisa menularkan kutil, yang disebabkann oleh virus papiloma manusia (HPV), juga bakteri dan infeksi jamur. Semua alat harus melalui cairan pembasmi kuman sebelum berganti klien.
7. Melakukan 'spa ikan'
Ikan-ikan kecil menggigit kaki Anda adalah perawatan yang paling terkenal saat ini -- tapi pastikan spa anda melakukan pemeriksaan sebelumnya. Meski risiko kontaminasi kecil, kemungkinan itu akan bertambah jika klien memiliki luka di kaki atau baru saja mencukur dan waxing.
Jadi pastikan terapis anda memeriksa kondisi kesehatan dan melakukan pemeriksaan di bagian kaki dulu, dan memastikan bak kaki sangat bersih. Orang yang memiliki luka harus dirawat dulu dan orang yang memiliki psoriasis atau diabetes harus menghindari spa ikan ini.
8. Mengabaikan ketidaknyamanan di salon rambut.
Hati-hati dengan pegal menyakitkan di daerah leher saat rambut anda dicuci di salon. Penelitian menyebutkan bahwa posisi tidak nyaman saat Anda sedang dikeramasi di salon, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan stroke. Ini terjadi karena arteri di leher tertahan, memotong aliran darah ke otak.
Hal ini bisa menyebabkan pusing, wajah mati rasa, bahkan penggumpalan darah. Hindari hal itu dengan menggunakan handuk sebagai alas, atau meminta rambut Anda dicuci agak maju.
9. Terlalu sopan di meja pijat
Hati-hati dengan tukang pijat yang memiliki pijatan yang menyakitkan. Pijitan terlalu kencang bisa menyebabkan cedera, seperti tendon putus dan ketegangan otot yang parah.
Selalu bilang kalau merasa tidak nyaman dan berikan umpan balik tentang jumlah tekanan yang baik. "Nyeri selalu merupakan tanda peringatan," ujar seorang dokter. Berhati-hati jika Anda sering mengalami masalah punggung, sedang hamil, atau menderita osteoporosis -- dan pastikan tukang pijat anda memiliki reputasi aman.
10. Tidak melakukan tes rambut anda sebelum mencat rambut anda
Anda sudah mengecat rambut sebelumnya dan ingin mengadakan perubahan penampilan -- jadi mengapa harus melakukan tes seperti yang disarankan label? Karena reaksi akibat alergi bisa muncul dan hasilnya bisa sangat serius.
Senyawa organik yang dikenal sebagai PPD di banyak terdapat di pewarna rambut bisa berujung kepada reaksi anafilaktik dalam beberapa kasus parah -- yang bisa berakibat fatal. Baru-baru ini, seorang remaja dari Inggris bernama Tabatha McCourt pingsan dan meninggal dunia setelah mengalami reaksi ekstrem karena pewarna rambut.
Pewarna rambut yang memiliki label 'alami,' organik' atau 'eco' tidak menjamin kalau tidak ada kandungan PPD di dalamnya. Ada kampanye yang dilakukan untuk melarang PPD, tapi sementara itu lebih baik menggunakan pewarna yang luntur setelah enam pekan atau melakukan tes alergi 48 jam sebelum melakukan pengecatan rambut.
Iain Salin, seorang trichologist, menuturkan: "Bahkan jika Anda sudah mengecat rambut 100 kali sebelumnya, Anda masih bisa menderita alergi kapan saja."
Lima Kebiasaan Ini Sebabkan Munculnya Jerawat
- Kata orang, jerawat adalah penyakitnya anak remaja.
Tetapi setelah usia sudah memasuki 25 - 30 tahun begini, kok jerawat
masih saja muncul? Bahkan, kondisinya lebih parah ketimbang waktu
remaja, dan bisa muncul di punggung, leher, pundak, bahkan tempat-tempat
lain yang tak terlihat.
Menurut statistik, satu dari lima orang dewasa usia 25 - 44 tahun
mengalami problem jerawat. Masalah kulit ini tidak disebabkan oleh satu
faktor saja, sehingga memang agak sulit untuk mengenyahkannya.
Tetapi bagaimana Anda memperlakukan kulit, sedikit banyak berperan dalam munculnya jerawat di wajah. Tak percaya? Coba lihat buktinya.
1. Memakai make-up saat berolahraga
Kesalahan terbesar yang dilakukan rata-rata perempuan adalah, baru membersihkan wajah setelah berolahraga. Justru, sebelum berolahraga wajah sudah harus dalam keadaan bersih agar ketika keringat mengucur, debu atau sisa make-up tidak menempel pada wajah.
Produk-produk perawatan kulit dan rambut, seperti hair conditioner, gel, shaving cream (untuk pria), moisturizer, sunscreen, dan produk-produk lain yang mengandung minyak, dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat. Ganti produk-produk ini dengan bahan yang tidak akan menyumbat pori; biasanya pada label kemasan ditulis oil-free dan/atau noncomedogenic. Namun meskipun menggunakan produk yang tidak mengandung minyak, Anda tetap harus membersihkan wajah sebelum berolahraga.
Pertimbangkan juga apakah produk-produk tersebut memang Anda butuhkan. Soalnya, produk-produk yang disebut "dermatologist tested" (telah diuji oleh pakar dermatologi) pun bisa menyebabkan jerawat pada sebagian orang.
2. Sering meraba-raba pipi atau dagu
Mungkin Anda tak sadar melakukannya, namun kerap mengusap keringat di wajah dengan tangan atau menggosok hidung bisa mendorong tumbuhnya bakteri dan menyebabkan infeksi. Biasakan juga untuk tidak memegang-megang jerawat yang mulai tumbuh. Memencet jerawat bisa membuat bakteri pada jerawat masuk semakin dalam ke kulit, sehingga menimbulkan peradangan dan bekas luka permanen.
3. Tidak rajin membasuh muka
Segera basuh wajah setelah Anda berolahraga ataupun melakukan aktivitas lain yang membuat Anda berkeringat. Aktivitas fisik memanaskan tubuh, menyebabkan keringat bercampur dengan minyak di permukaan kulit. Kedua hal ini bisa menyumbat pori-pori. Jika Anda tidak bisa mencuci muka, keringkan wajah dan tubuh Anda dengan handuk, lalu segera berganti pakaian.
Berlama-lama mengenakan pakaian yang basah karena keringat, apalagi yang ketat, juga membuat dada, punggung, dan bagian lain dari tubuh Anda ditumbuhi jerawat.
Bila Anda sering mengenakan ikat kepala, topi, atau helm, yang terpasang kuat di kepala, rajin-rajinlah mencuci talinya untuk mengurangi bakteri.
4. Terlalu sering mencuci wajah dengan sabun yang keras
Jerawat tidak disebabkan oleh kotoran. Karena itu, tak ada gunanya sering-sering mencuci muka dengan sabun atau scrub yang mengandung bahan yang tajam seperti alkohol. Kondisi wajah Anda bahkan bisa makin parah karena memaksa produksi minyak berlebih.
Ubah kebiasaan Anda dengan membasuh muka dari rahang ke arah garis rambut dengan sabun yang lembut dan air hangat, sekali atau dua kali sehari. Jangan lupa, cuci dulu tangan Anda sebelum menyentuh muka. Lalu, keringkan wajah yang sudah bersih dengan menepuk-nepuknya dengan handuk yang kering dan lembut (bukan menggosoknya).
5. Membiarkan stres berlanjut
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa stres bisa berpengaruh pada kesehatan kulit. Sebab ketika Anda stres, tubuh memproduksi hormon stres (kortisol) yang akan merangsang produksi minyak berlebih dari kelenjar sebum di dalam kulit. Kalau kelebihan minyak ini bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri, jerawat bisa bertambah besar atau bertambah parah.
Kalau Anda menderita stres berkepanjangan, cobalah untuk beristirahat sejenak dari rutinitas yang membuat Anda stres. Lakukan latihan peregangan dan bernafas dalam-dalam. Olahraga secara teratur juga ampuh mengatasi kegelisahan dan mengurangi stres.
Pada dasarnya, tidak ada obat mujarab untuk jerawat. Kebanyakan jerawat ringan bisa diatasi dengan perawatan kulit dan tubuh yang sederhana. Bila apa yang Anda lakukan belum berhasil melenyapkan jerawat, kemungkinan ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebabnya. Antara lain, perubahan hormonal (menstruasi, kehamilan, atau memulai dan berhenti mengonsumsi pil KB), mengonsumsi obat-obatan tertentu, alergi makanan atau kosmetik, dan faktor genetik.
Tetapi bagaimana Anda memperlakukan kulit, sedikit banyak berperan dalam munculnya jerawat di wajah. Tak percaya? Coba lihat buktinya.
1. Memakai make-up saat berolahraga
Kesalahan terbesar yang dilakukan rata-rata perempuan adalah, baru membersihkan wajah setelah berolahraga. Justru, sebelum berolahraga wajah sudah harus dalam keadaan bersih agar ketika keringat mengucur, debu atau sisa make-up tidak menempel pada wajah.
Produk-produk perawatan kulit dan rambut, seperti hair conditioner, gel, shaving cream (untuk pria), moisturizer, sunscreen, dan produk-produk lain yang mengandung minyak, dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat. Ganti produk-produk ini dengan bahan yang tidak akan menyumbat pori; biasanya pada label kemasan ditulis oil-free dan/atau noncomedogenic. Namun meskipun menggunakan produk yang tidak mengandung minyak, Anda tetap harus membersihkan wajah sebelum berolahraga.
Pertimbangkan juga apakah produk-produk tersebut memang Anda butuhkan. Soalnya, produk-produk yang disebut "dermatologist tested" (telah diuji oleh pakar dermatologi) pun bisa menyebabkan jerawat pada sebagian orang.
2. Sering meraba-raba pipi atau dagu
Mungkin Anda tak sadar melakukannya, namun kerap mengusap keringat di wajah dengan tangan atau menggosok hidung bisa mendorong tumbuhnya bakteri dan menyebabkan infeksi. Biasakan juga untuk tidak memegang-megang jerawat yang mulai tumbuh. Memencet jerawat bisa membuat bakteri pada jerawat masuk semakin dalam ke kulit, sehingga menimbulkan peradangan dan bekas luka permanen.
3. Tidak rajin membasuh muka
Segera basuh wajah setelah Anda berolahraga ataupun melakukan aktivitas lain yang membuat Anda berkeringat. Aktivitas fisik memanaskan tubuh, menyebabkan keringat bercampur dengan minyak di permukaan kulit. Kedua hal ini bisa menyumbat pori-pori. Jika Anda tidak bisa mencuci muka, keringkan wajah dan tubuh Anda dengan handuk, lalu segera berganti pakaian.
Berlama-lama mengenakan pakaian yang basah karena keringat, apalagi yang ketat, juga membuat dada, punggung, dan bagian lain dari tubuh Anda ditumbuhi jerawat.
Bila Anda sering mengenakan ikat kepala, topi, atau helm, yang terpasang kuat di kepala, rajin-rajinlah mencuci talinya untuk mengurangi bakteri.
4. Terlalu sering mencuci wajah dengan sabun yang keras
Jerawat tidak disebabkan oleh kotoran. Karena itu, tak ada gunanya sering-sering mencuci muka dengan sabun atau scrub yang mengandung bahan yang tajam seperti alkohol. Kondisi wajah Anda bahkan bisa makin parah karena memaksa produksi minyak berlebih.
Ubah kebiasaan Anda dengan membasuh muka dari rahang ke arah garis rambut dengan sabun yang lembut dan air hangat, sekali atau dua kali sehari. Jangan lupa, cuci dulu tangan Anda sebelum menyentuh muka. Lalu, keringkan wajah yang sudah bersih dengan menepuk-nepuknya dengan handuk yang kering dan lembut (bukan menggosoknya).
5. Membiarkan stres berlanjut
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa stres bisa berpengaruh pada kesehatan kulit. Sebab ketika Anda stres, tubuh memproduksi hormon stres (kortisol) yang akan merangsang produksi minyak berlebih dari kelenjar sebum di dalam kulit. Kalau kelebihan minyak ini bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri, jerawat bisa bertambah besar atau bertambah parah.
Kalau Anda menderita stres berkepanjangan, cobalah untuk beristirahat sejenak dari rutinitas yang membuat Anda stres. Lakukan latihan peregangan dan bernafas dalam-dalam. Olahraga secara teratur juga ampuh mengatasi kegelisahan dan mengurangi stres.
Pada dasarnya, tidak ada obat mujarab untuk jerawat. Kebanyakan jerawat ringan bisa diatasi dengan perawatan kulit dan tubuh yang sederhana. Bila apa yang Anda lakukan belum berhasil melenyapkan jerawat, kemungkinan ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebabnya. Antara lain, perubahan hormonal (menstruasi, kehamilan, atau memulai dan berhenti mengonsumsi pil KB), mengonsumsi obat-obatan tertentu, alergi makanan atau kosmetik, dan faktor genetik.
Tiga Benda Penyebab Rusaknya Kulit Wajah
Berikut ini adalah barang-barang yang tampaknya tidak berbahaya, namun
ternyata dapat merusak kulit Anda, khususnya pada musim panas.
1. Kacamata hitam
"Anda pasti kaget dengan jumlah bakteri yang bisa tumbuh di kacamata hitam atau di kacamata yang disarankan dokter," ujar ahli dermatologi David Bank dari The Center for Dermatology, Cosmetic & Laser Surgery di New York. Mulailah berpikir dua kali untuk menaruh kacamata di dalam tas atau di atas meja restoran. Untungnya, bakteri di kacamata bisa hilang dengan mencuci kacamata menggunakan sabun tangan antibakteri dan air beberapa hari sekali.
2. Telepon seluler
"Ponsel itu seperti wadah khusus untuk bakteri," ujar David Bank. Ponsel bisa ditempati bakteri lebih banyak dari barang lain. Ia merekomendasikan untuk membersihkan ponsel Anda dengan tisu antibakteri setiap sebelum menggunakannya (atau setidaknya sekali sehari).
3. Kuas make-up
Barang itu adalah "penampung bakteri," menurut Bank. Untuk membasmi kuman di kuas make-up, Anda bisa menyemprotkan pembersih antibakteri seperti BodyographyPro The Brush Off Anti-Bacterial Makeup Brush Cleanser sepekan sekali.
1. Kacamata hitam
"Anda pasti kaget dengan jumlah bakteri yang bisa tumbuh di kacamata hitam atau di kacamata yang disarankan dokter," ujar ahli dermatologi David Bank dari The Center for Dermatology, Cosmetic & Laser Surgery di New York. Mulailah berpikir dua kali untuk menaruh kacamata di dalam tas atau di atas meja restoran. Untungnya, bakteri di kacamata bisa hilang dengan mencuci kacamata menggunakan sabun tangan antibakteri dan air beberapa hari sekali.
2. Telepon seluler
"Ponsel itu seperti wadah khusus untuk bakteri," ujar David Bank. Ponsel bisa ditempati bakteri lebih banyak dari barang lain. Ia merekomendasikan untuk membersihkan ponsel Anda dengan tisu antibakteri setiap sebelum menggunakannya (atau setidaknya sekali sehari).
3. Kuas make-up
Barang itu adalah "penampung bakteri," menurut Bank. Untuk membasmi kuman di kuas make-up, Anda bisa menyemprotkan pembersih antibakteri seperti BodyographyPro The Brush Off Anti-Bacterial Makeup Brush Cleanser sepekan sekali.